Anne dan Anni lahir di sebuah kota kecil di sebuah negeri antah berantah beberapa puluh tahun yang lalu. Orang tua mereka mengasuh dan mendidik mereka dengan penuh kasih sayang dan juga disiplin. Ayah dan Ibu mereka merupakan pekerja keras yang penuh dedikasi terhadap pekerjaannya. Ayah mereka bekerja di sebuah perusahaan perminyakan di negeri tersebut. Sementara Ibunda mereka, bekerja sebagai bidan di sebuah rumah sakit dan juga sekaligus sebagai bidan 'mobile'(istilah baru nih..), yaitu bidan yang pergi dari pulau satu ke pulau lainnya untuk memeriksa warga pulau yang sakit yang tidak bisa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat, dan juga membantu proses melahirkan ibu -ibu warga pulau yang tidak dapat pergi k kota.
Jarak usia antara Anne dan Anni terpaut hanya 1,5 tahun. Usia Anne lebih tua 1,5 tahun dari Anni. Anne merupakan orang yang memilki prinsip yang jelas, tegas, dan penyabar. Sedangkan Anni memilki karakter yang sangat keras dan sering hanya memikirkan dirinya sendiri. Tak jarang kelakukan Anni sering membuat Anne kecewa, sedih dan jengkel. Akan tetapi bukan Anne namanya jika dia tidak dapat bersabar menghadapi kelakuan adiknya itu. Ayah dan Ibu mereka pun mengetahui dan terkadang kehabisan akal menghadapi karakter Anni yang sangat keras tersebut.
Singkat cerita, pada masa sekarang, Anne dan Anni sudah berkeluarga. Mereka berdua sekarang telah menjadi mantri dan masing - masing mereka juga telah memliki suami yang memiliki pekerjaan sama seperti mereka. Anne telah dikaruniai tiga orang putra, sementara Anni dikaruniai dua orang putri. Anni dan keluarga hidup di ibukota negeri bersama dengan ibunda tercinta. Sementara Anne dan keluarga hidup merantau di wilayah lain di negeri antah berantah itu. Walaupun Anne tidak tinggal di kota yang sama dengan Anni dan Ibunya, namun Anne juga memiliki tempat tinggal yang bertetanggaan dengan Anni, yang saat ini sedang ditempati oleh anak Anne yang sedang melanjutkan sekolahnya.
Sepintas terlihat dari luar, maka hubungan Anne dan Anni sepertinya baik-baik saja sebagai kaka kberadik maupun tetangga. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan Anne dipastikan hampir selalu mengalah jika ada suatu perbedaan pendapat dalam segala aspek. Sebagai tetangga pun Anne sering mengalah dan bersabar terhadap kelakuan Anni yang semestinya tidak dilakukan sebagai tetangga. Misalkan saja Anni sedang melakukan perbaikan terhadap perbatasan rumahnya dengan rumah Anne, Anni sama sekali tidak meminta izin kepada Anne untuk melakukan hal itu, padahal tukang yang dipekerjakan Anni harus selalu melewati dan menggunakan sebagian batas rumah Anne untuk melakukan pekerjaan tersebut. Akan tetapi, jika Anne yang berada pada posisi Anni sekarang, maka Anni akan marah- marah terhadap Anne dan tukang yang dipekerjakan oleh Anni...(gosh...)..
Salahkah Anne karena selalu mengalah terhadap Anni, walaupun terkadang hal tersebut merugikan keluarga Anne sendiri, sementara Anni seolah tidak pernah memikirkan bahwa tindakannya tersebut akan merugikan kakaknya dan keluarga..??
================================================================================
Moral Cerita:
kalau aku yang dalam posisi Anne, mungkin kesabaran aku bisa habis kali ya kalau diperlakukan seperti itu terus.. Salut buat si Anne..
tapi khawatir juga jika Anne mengalah terus seperti itu, Anni akan bisa seenaknya terus.. seharusnya sih Anne berusaha memberitahukan bahwa tindakannya yang egois itu akan berakibat buruk pada dirinya sendiri ke depannya..akan banyak orang yang membenci dia, apalagi jika dia melakukan hal tersebut tidak hanya kepada Anne tapi juga kepada orang lain yang bukan keluarganya..
'Sabar itu memang dibutuhkan, sebagai manusia, kesabaran itu ada batasnya, namun cobalah untuk berusaha sesabar mungkin melebihi kemampuan kita, karena dengan terus bersabar, niscaya Allah SWT akan memberikan nikmat yang jauh lebih besar kepada kita'